Mengenang 40 Tahun Kemenangan Mercy G-Class di Paris Dakar

Prancis — Mercedes-Benz mencoba mengenang 40 tahun kemenangan G-Class atau Jip Mercy di ajang Paris Dakar tahun 1983.

Kala itu Jacky Ickx dan Co-driver Claude Brasseur sukses membuat SUV kotak tersebut menjadi terkenal.

Saat 280 GE G-Class sukses menjadi juara di ajang reli Paris Dakar tahun 1983. (Foto: Mercedes-Benz)

Dilansir dari laman resmi Mercedes-Benz, Georg Berkmann dipercaya menjadi kepala mekanik di ajang reli Paris Dakar tahun tersebut.

Untuk penggunaan reli yang tangguh, ia memilih mesin berkode M110 yang diambil dari Mercy Tiger atau dikenal dengan kodi bodi W123.

Sebagai gambaran, mesin tersebut merupakan mesin yang dikenalkan pada tahun 1979 dan mampu mengeluarkan tenaga sebesar 156 hp.

Agar tenaganya terdongkrak, ia mengganti camshaft milik roadster Mercedes-Benz 280 SL (R107).

Penggunaan komponen tersebut mampu menaikkan tenaga menjadi 197 hp ketika dites menggunakan alat.

Namun, suhu ekstrem di gurun pasir Afrika dan kualitas bahan bakar juga tak sebaik yang ada di Eropa menjadi tantangan berat.

Singkat cerita, Georg Berkmann memodifikasi bagian distributor pengapian dengan tanda kuning dan merah.

“Saya memberi tanda kuning dan merah pada distributor pengapian. Tujuannya agar pembalap bisa mengatur waktu pengapian jika mesin ‘ngelitik‘ akibat kualitas bahan bakar yang jelek,” ujarnya dikutip dari laman Mercedes-Benz, Senin (16/1/2023).

g-class paris dakar

G-Class di ajang reli Paris Dakar tahun 1983 menggunakan kelir putih

Georg pun memundurkan timing menggunakan kunci ‘L’ sebanyak 4 milimeter ke rantai dekat distributor.

Setelah semua selesai, Mercedes-Benz 280 GE yang digunakan pada ajang Paris-Dakar ini mampu melesat hingga 175 km/jam.

Mobil tersebut sukses menaklukkan lebih dari 12 ribu kilometer rute dari Prancis menuju Aljazair, Niger, Burkina Faso, Pantai Gading, Mali, Mauritania, dan Senegal.

Jika melihat secara desain, mobil kotak justru memiliki sisi aerodinamika yang buruk.

Untuk mengatasi hal tersebut, Rudiger Faul selaku salah satu mekanik mengaku memasangkan pipa segmen untuk menutupi pilar A kaca depan.

“Saya mendapatkan pipa limbah plastik berdiameter 70 milimeter di departemen konstruksi pabrik di Sindelfingen,” ujarnya dikutip dari laman tersebut.

Menurutnya penggunaan pipa tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan pola aliran angin pada area depan.

Sementara di bagian belakang Faul memilih menambahkan roof and rear side walls untuk membuang angin.

Tim menyebut jika desain ini disebut sebagai ‘little bus shelter‘.

Hasilnya, Mercedes-Benz 280 GE memiliki nilai hambatan udara yang jauh lebih baik ketika dites di terowongan angin.

g-class paris dakar

Menurut mereka nilai coefisien drag turun dari 0,52 menjadi 0,41. Artinya, ada pengurangan sebesar 20,5%.

“Peningkatan aerodinamis ini membuat mobil bisa melesat hingga 200 km/jam. Sementara konsumsi BBM membaik jadi 5 liter per 100 km (setara 1:20 km/liter),” sambung Georg Berkmann.

Jack Ickx merupakan salah satu pembalap terbaik yang ada di era 1960—1980-an.

Ia telah berhasil memenangkan 8 Grand Prix di Formula1 dan menjadi runner up pada 1970.

Kemenangan lain yang ditorehkan yakni menjuarai 24 Hours of Le Mans sebanyak 6 kali.

Jack mengaku jika Jip Mercy 280 GE yang digunakan pada ajang balap tersebut sangat didorong hingga batas kemampuan maksimalnya.

“Kami menggunakan 280 GE. Anda dapat mendorong hingga batasnya dan mempercayai mekanik,” pungkasnya.

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play StoreDownload Carmudi di App Store

Tipmobil123.comBerita Otomotif Mobil Motor Terbaru Indonesia dan Internasional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *